Di suatu negara bagian terpencil, Wessehampton, lahirlah seorang pemuda sederhana yang bermimpi bisa menjadi seorang presiden. James Siem Tripicasso, yang akrab disapa James. Pemuda ini menjalankan hari-harinya dengan kesederhanaannya. Kedua orangtua yang telah tiada membuatnya lebih dewasa dalam berpikir. Walaupun begitu, ia juga meiliki otak yang cerdas dan mampu berargumen. Ketika berumur 29 tahun ia menikahi gadis sebayanya yang bernama Lou-Eva Maelyn yang biasa disapa Maelyn. Wanita anggun yang pendiam ini memang kerap kali bersama James sejak lama. walaupun keadaan ekonomi James yang tergolong rendah, Maelyn tetap setia menemani hidup James.
Saat James memasuki umurnya yang ke-35, terbukalah kesempatan untuknya menjadi seorang pemimpin negara. Ia bertemu dengan Mick, pemimpin partai politik terkenal di Wessehampton. Mick yang menganggap James mampu menjadi seorang pemimpin berawal dari melihat karya sastra yang dibuat oleh James yang selalu mengangkat masalah politik. Tak kecil kemungkinan bahwa James merupakan pemuda yang memiliki pola pikir luar biasa. Selama ini, Wessehampton dipimpin oleh presiden yang tak tahan suap. Uang rakyat yang seharusnya diberikan, habis dimakan sendiri. Janji-janji manis diawal membuat rakyat bodoh selalu memercayainya. Hingga tak pernah terwujudlah impian negara utuk maju. James memuat banyak pendapatnya dalam karya sastra miliknya tentang semua itu. Mick pun tanpa pikir panjang langsung memberinya tawaran yang harus diberi kepastian kurang dari tiga hari.
Menjadi presiden adalah impian James sejak kecil. Jiwa kepemimpinannya yang selalu terlihat membuat orang-orang sekitarnya selalu mendukung. Namun, James meminta pendapat Maelyn akan hal ini.
"Maelyn, kemarin aku mendapat tawaran untuk mencalonkan diri sebagai presiden" ucap James
"Siapa yang memberi tawaran itu wahai suamiku?"
"Mr.Mick, ketua parpol wessebit."
"Aku tidak bisa menerimamu untuk menjadi presiden"
James yang mendengar itu sangat kaget. Ia tak menyangka istri kesayangannya akan berkata seperti itu
"Bagaimana mungkin, istriku? Ini adalah impianku sejak lama"
"Iya aku tahu, tapi dunia politik negara kita ini keras, James. apakah kau mau menjadi bahan olok-olok masyarakat ketika kau berbuat kesalahan? dan apakah kau siap untuk difitnah jika kau selalu berbuat kebaikan?"
James terdiam sejenak. Maelyn berpikiran jauh akan hal ini. Bagi James, semua pertanyaan yang baru saja dilontarkan itu sungguh sangat membingungkan. hingga akhirnya ia tak menjawab dan lekas tidur untuk menenangkan diri.
Keesokan harinya, James pergi untuk menemui Mick. Namun bukan untuk memberi keputusan, melainkan untuk menceritakan semua yang telah diucapkan oleh Maelyn. Mick yang mendengar semua itu hanya tertawa kecil dan memberikan beberapa saran kepada James.
"Kau tahu, James? menjadi presiden adalah hal paling berat bagi semua orang. namun tidak bagi orang yang telah menjabat"
"Bagaimana tidak, Mick?"
"Bagaimana tidak? Presiden adalah orang nomor satu. negara kita menganut paham sosialis, kau bisa menjadi derek bagi negara ini. dan kau tak perlu khawatir untuk kehabisan uang. pejabat yang baik juga berhak mendapatkan apa yang ia inginkan"
James terdiam. Pernyataan Mick sama sekali tidak membantunya untuk menyelesaikan masalah. Ia malah tambah dilema dalam mengambil keputusan.
"Datanglah kepadaku besok, James. buatlah keputusan sebijak mungkin. Negara kita ini seperti negara dongeng, kau hanya butuh kepercayaan untuk bisa menjadi presiden"
"Baiklah, terima kasih, Mick. aku akan datang kembali besok."
Malam hari di rumah James, Maelyn sama sekali tidak membuka mulut. Ia masih tidak sudi jika James bertekad menjadi seorang presiden.
"Istriku, tolonglah aku. terimalah aku untuk mencalonkan diri sebagai presiden negeri ini. aku berjanji tidak akan berkorupsi dalam memimpin. Kau kan juga tahu, pikiranku sangat terbuka untuk dunia politik..."
Maelyn tetap tidak berkata-kata.
"Apa kau mau hidupmu begini begini saja? apa kau tidak mau harta yang berlimpah? ini satu satunya cara untuk mendapatkan semua itu, Lyn"
Maelyn angkat bicara
"Aku sungguh merasa bahagia untuk bisa hidup bersamamu, Mr. Tripicasso. aku tidak ingin kebahagiaanku ini hancur karena tekad bodohmu itu!"
suasa menegang.
"tolong, Maelyn. temani aku dalam menjabat nanti. ini impianku, kuharap kau dapat mengerti. negara ini seperti dongeng, aku hanya butuh kepercayaan untuk bisa menjadi seorang presiden"
Maelyn terdiam. ia memilih untuk diam kembali
Keesokan harinya, James bersiap untuk menemui Mick. demi istri kesayangannya itu, ia rela untuk menolak tawaran mencalonkan diri sebagai presiden. namun, perasaan berkata lain. Maelyn membuka mulutnya untuk bicara kembali
"James, maafkan aku untuk memarahimu semalam. aku hanya takut kehilangan kebahagiaan ini..."
"Tidak apa, Maelyn. lagipula apa yang kau katakan itu benar. lebih baik aku menolak tawaran ini.."
"Tidak! ambillah tawaran ini, James. setiap orang punya impian. dan kau berhak untuk mewujudkan itu"
"S...su...sungguh?"
"Iya, suamiku. pergilah menemui Mick, dan katakan kau siap untuk menjadi presiden"
James tersenyum lebar dan lekas pergi menemui Mick
"Kau benar-benar siap?"
"Iya, aku sangat siap, Mick!"
"What a gentle man! Baiklah, kalau begitu siapkan semua berkas dan identitas dirimu. kau bisa dilantik minggu depan. tidak ada calon lain untuk menjadi presiden, jadi kau bisa langsung menggantikan Mr.Bart Keano"
"Bagaimana dengan rakyat? mereka bahkan belum mengenalku, bukan?"
"Hahaha sudah kau tenang saja, mereka bisa memercayaimu. strategiku adalah menyebar karya sastramu kepada seluruh rakyat. biarkan mereka membacanya sendiri. aku sangat yakin kau bisa menyelamatkan negara ini dari keterpurukan" Jelas Mick panjang lebar.
Seminggu kemudian, tibalah saat James Siem Tripicasso dilantik menjadi seorang presiden Wessehampton. tanpa pikir panjang, masyarakat sudah dapat menerimanya menjadi presiden tanpa melalui pemilihan apapun. Pujian demi pujian diterima oleh James berkat karya sastranya yang bisa dibilang sangat memikat. Semua rakyat percaya bahwa James adalah orang yang pantas memimpin negara ini. Tak terlupakan, impian James pun menjadi kenyataan.
Dalam perjalanannya memimpin, James dikenal menjadi seorang presiden yang jujur. James tidak pernah menerima suapan apapun. Selain itu, ia mampu mengolah sumber daya alam di Wessehampton dengan sangat baik. rakyat adalah orang nomor satu baginya. Maelyn yang masih setia menemani hidup James, selalu memberikan dukungan kepadanya.
Setelah satu tahun menjabat, James menerima sesuatu yang tak terduga. tagihan uang dalam jumlah milyaran diterima olehnya. Ia sangat kaget, selama ini ia tahu bahwa sumber daya yang diolahnya menggunakan uang pajak dari masyarakat. namun ini tagihan apa? batinnya. semua anggota kabinet serta dewan perwakilan menuduh James bahwa pajak yang selama ini dipakai malah habis dimakan oleh James. James tidak terima dirinya difitnah seperti itu. berita ini juga sampai ke telinga masyarakat. hingga masyarakatpun berdemonstrasi untuk menurutkan James sebagai presiden
ocehan masyarakat yang menjerumuskan James sangat menyakitkan.
"TURUNKAN JAMES PEMBOHONG"
"TURUNKAN JAMES SI MULUT BESAR"
"JAMES PENULIS SASTRA DUSTA"
"JAMES AS SAME AS OTHER LEADER"
"JAMES IS THE WORST PRESIDENT EVER"
hingga tak tahan lagi, negara menurunkan James. James pun diadili dalam pengadilan. Ia terlibat 9 tahun penjara karena kasus korupsi tertutup. Maelyn yang mengetahui semua ini hanya bisa tersenyum
"Ini yang kau mau sejak awal, James. Bertanggungjawablah atas semua yang telah kau lakukan, sekalipun ini fitnah. Aku akan terus setia menemanimu, wahai suamiku" ucap Lou-Eva Maelyn, wanita yang sangat dicintai James.
No comments:
Post a Comment