Twitter

Monday, June 17, 2013

New poem

Hi! Gua cuma mau nyoba-nyoba bikin puisi, jangan ketawa ya......

Terpilih

Rintikan hujan membasahi pijakan
Tak satupun dapat kembali ke awan
Butuh waktu seabad tuk menjadi semula
Tidak semua kan mampu menerjang

Terlalu banyak yang terlupakan
Kemana ribuan sperma yang dahulu bersaing?
Masih berlarikah? Atau sudah bergabung dengan sel rahim sang Bunda?
Yang terpikir hanya kepala batu keras ini
Karena merasa telah menelan sang korban

Bisakah Tuhan mengambil satu butir pasir
Untuk mengasah keteguhan butiran yang lain?
Membiarkan terinjak dan disinari teriknya sang surya
Namun Tuhan adil
Karena yang terpilih tak selalu menjadi bahagia

Untuk apa berpura-pura menjadi gula
Jika menjadi garam saja sudah  manis
Perlukah menunjukkan diri di keramik granit

Untuk dihantam semut-semut itu?



ps: 100% karya sendiri, jadi tolong dimaklumin yaa. :)