Terpilih
Rintikan hujan
membasahi pijakan
Tak satupun dapat
kembali ke awan
Butuh waktu seabad
tuk menjadi semula
Tidak semua kan mampu
menerjang
Terlalu banyak yang
terlupakan
Kemana ribuan sperma
yang dahulu bersaing?
Masih berlarikah? Atau
sudah bergabung dengan sel rahim sang Bunda?
Yang terpikir hanya
kepala batu keras ini
Karena merasa telah
menelan sang korban
Bisakah Tuhan
mengambil satu butir pasir
Untuk mengasah keteguhan
butiran yang lain?
Membiarkan terinjak
dan disinari teriknya sang surya
Namun Tuhan adil
Karena yang terpilih
tak selalu menjadi bahagia
Untuk apa
berpura-pura menjadi gula
Jika menjadi garam
saja sudah manis
Perlukah menunjukkan
diri di keramik granit
Untuk dihantam
semut-semut itu?
ps: 100% karya sendiri, jadi tolong dimaklumin yaa. :)