Ini sebuah cerita dari temem gue. temen dari segala temen. gue ngutip dari pembicaraannya ke orang yang selalu berputar di otaknya.
Begini bunyinya
"Sudah cukup lama aku merindu. menyimpan perasaan yang amat dalam untuk orang yang dulu selalu disampingku. orang yang selalu menemaniku kemana pun ku pergi, ke tepi jalan sekali pun. sudah lama aku tidak bertemu dengannya. ku buka box yang berisi kenang-kenangan darinya. tidak banyak, hanya sedikit saja. semua kenangan bersamamu terputar begitu saja. aih. aku tidak bisa berlama-lama seperti ini. yang ada aku malah tersiksa dan terjun ke masa lalu yang tidak bisa terulang kembali. aku harus kembali ke kehidupanku yang sesungguhnya. kehidupan yang nyata.
Satu tahun berlalu. ternyata tanpamu, aku masih bisa hidup. walaupun tidak benar-benar merasakan kehidupan.selalu saja ada bagian dari diriku yang masiiih saja hilang. aku tau, itu pasti kamu. tapi aku tak tahu usaha apa yang bisa mengembalikan dirimu. ya sudah. aku tidak ingin menghiraukanmu lagi, oke?
Dua tahun berlalu, dan ada yang baru. aku menemukan orang lain. kali ini benar-benar beda. lelaki itu berbeda denganmu. Dia tidak memarahiku ketika aku tidak minum susu cokelat. bukan maksud membandingkan, tapi memang begitu adanya. dia tulus. aku tahu dari sorotan matanya. dia juga baik, sama sepertimu. bedanya dia tidak selucu kamu. dia jayus. tapi dia orang yang menyenangkan. kalian berdua punya kelebihan masing-masing. dia kelebihan berat badan, kau kelebihan tinggi badan. bercanda. aku tak tahu harus bagaimana menceritakan detail tentang dia, karena sampai sekarang saja aku belum tahu banyak tentangnya. mungkin belum. hubunganku dengannya saja belum selama aku denganmu. Eh, aku sampai lupa. aku saja belum punya hubungan spesial dengannya. apa sebenarnya sudah ya? ah, aku tidak tau.
Kalau kamu, bagaimana? aku tau sudah ada wanita yang kau sukai, kan? wanita yang begitu cantik, anggun, religius. kalau dibandingkan denganku, aku mah apa atuh. tidak deh, aku pasti masih lebih baik dari dia kan? :p becanda. anak kecil baru siuman juga tahu kalau dia jauh lebih baik dariku. lantas mengapa kamu tidak benar-benar mendekatinya saja? atau sudah, ya? ah, kamu tidak bercerita denganku. jangankan cerita, berbincang saja kita tidak pernah. terakhir kali juga saat itu, saat ada insiden hujan badai yang membuatku berakhir di sebuah rumah yang nyaman, disambut dengan tawa hangat oleh pemilik rumah. bukan kamu loh pemilik rumahnya,
Aku tahu kita sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi. kita sudah punya kehidupan masing-masing. tapi bisakah kita tetap menghargai satu sama lain? karena terkadang aku masih ingin menghubungimu, untuk sekedar bertanya kabar keluargamu. kamu juga boleh menghubungiku, bertanya kabarku, dan kabar orang terdekatku. tenang, keluargaku sudah berdamai dengan masa lalu. kau tidak seharusnya mengkhawatirkan semua itu. oya, kapan-kapan aku akan kenalkan lelaki yang tadi kubicarakan, itu juga kalau kau mau. kalau kamu menyuruhku berkenalan dengan perempuan yang kau suka, sih, aku gamau. nanti kalo dia merasa minder, bagaimana? hahaha. becanda.
Ya sudah, aku tidak berniat apa-apa. hanya ingin memberi kabar dengan caraku sendiri. kini aku sudah dengan orang lain. tidak ada hubungan resmi, sih. hanya dekat saja. bahkan dulu kita juga bisa begitu dekat tanpa hubungan resmi, kan? Sudah, ya. aku harus mematikan kompor. tadi aku lupa yang seharusnya melanjutkan merebus bubur, malah menulis hal tidak penting ini buatmu. hehe. dadah..."
Udah. gaje ya. tapi miris. kasian. yaudah, dadahhhh
______
Satu tahun berlalu. ternyata tanpamu, aku masih bisa hidup. walaupun tidak benar-benar merasakan kehidupan.selalu saja ada bagian dari diriku yang masiiih saja hilang. aku tau, itu pasti kamu. tapi aku tak tahu usaha apa yang bisa mengembalikan dirimu. ya sudah. aku tidak ingin menghiraukanmu lagi, oke?
Dua tahun berlalu, dan ada yang baru. aku menemukan orang lain. kali ini benar-benar beda. lelaki itu berbeda denganmu. Dia tidak memarahiku ketika aku tidak minum susu cokelat. bukan maksud membandingkan, tapi memang begitu adanya. dia tulus. aku tahu dari sorotan matanya. dia juga baik, sama sepertimu. bedanya dia tidak selucu kamu. dia jayus. tapi dia orang yang menyenangkan. kalian berdua punya kelebihan masing-masing. dia kelebihan berat badan, kau kelebihan tinggi badan. bercanda. aku tak tahu harus bagaimana menceritakan detail tentang dia, karena sampai sekarang saja aku belum tahu banyak tentangnya. mungkin belum. hubunganku dengannya saja belum selama aku denganmu. Eh, aku sampai lupa. aku saja belum punya hubungan spesial dengannya. apa sebenarnya sudah ya? ah, aku tidak tau.
Kalau kamu, bagaimana? aku tau sudah ada wanita yang kau sukai, kan? wanita yang begitu cantik, anggun, religius. kalau dibandingkan denganku, aku mah apa atuh. tidak deh, aku pasti masih lebih baik dari dia kan? :p becanda. anak kecil baru siuman juga tahu kalau dia jauh lebih baik dariku. lantas mengapa kamu tidak benar-benar mendekatinya saja? atau sudah, ya? ah, kamu tidak bercerita denganku. jangankan cerita, berbincang saja kita tidak pernah. terakhir kali juga saat itu, saat ada insiden hujan badai yang membuatku berakhir di sebuah rumah yang nyaman, disambut dengan tawa hangat oleh pemilik rumah. bukan kamu loh pemilik rumahnya,
Aku tahu kita sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi. kita sudah punya kehidupan masing-masing. tapi bisakah kita tetap menghargai satu sama lain? karena terkadang aku masih ingin menghubungimu, untuk sekedar bertanya kabar keluargamu. kamu juga boleh menghubungiku, bertanya kabarku, dan kabar orang terdekatku. tenang, keluargaku sudah berdamai dengan masa lalu. kau tidak seharusnya mengkhawatirkan semua itu. oya, kapan-kapan aku akan kenalkan lelaki yang tadi kubicarakan, itu juga kalau kau mau. kalau kamu menyuruhku berkenalan dengan perempuan yang kau suka, sih, aku gamau. nanti kalo dia merasa minder, bagaimana? hahaha. becanda.
Ya sudah, aku tidak berniat apa-apa. hanya ingin memberi kabar dengan caraku sendiri. kini aku sudah dengan orang lain. tidak ada hubungan resmi, sih. hanya dekat saja. bahkan dulu kita juga bisa begitu dekat tanpa hubungan resmi, kan? Sudah, ya. aku harus mematikan kompor. tadi aku lupa yang seharusnya melanjutkan merebus bubur, malah menulis hal tidak penting ini buatmu. hehe. dadah..."
Udah. gaje ya. tapi miris. kasian. yaudah, dadahhhh
______








